Oetune dalam bahasa setempat berasal dari kata Oe (Air) dan Tune
(Gewang). Dahulu ditempat ini pohon gewang yang lapuk dan tumbang, dari bekas
pohonnya akan keluar air yang diambil untuk digunakan. Pantai Oetune merupakan
pantai selatan yang menawarkan pemandangan gulungan ombak yang tinggi dan susul
menyusul, serta hamparan pasir coklat keabuan halus dan luas. Hamparan pasirnya menawarkan
corak yang indah, menjadi daya tarik tersendiri dari pantai ini bak gurun
pasir. Pantai Oetune merupakan salah satu spot untuk para pemburu sunrise. Memasuki
gerbang menuju Pantai Oetune, tampak beberapa lopo (rumah khas warga Kabupaten
TTS) berjejer rapi di antara pohon lontar dan kasuari (casuarina
equasetifolia. Di lokasi objek wisata itu juga dibangun sarana MCK (mandi,
cuci, dan kakus) permanen dan terdapat satu unit sumur air tawar. Tempat ini
semakin baik dengan adanya MCK baru, sudah ada masyarakat yang berjualan
Untuk menuju lokasi itu, pengunjung harus melintasi jalur lintas selatan yang di resmikan Presiden Soeharto awal 1990-an, dengan menggunakan kendaraan pribadi. Kondisi jalan yang mulus dan lebar memudahkan siapa saja bisa sampai ke lokasi wisata yang membutuhkan waktu sekitar 3,5 jam. Untuk ketempat ini kita cukup membayar tiket masuk Rp 3.000 dan kendaraan Rp 2.000.
Posting Komentar