Kamis, 24 September 2020

KELIMUTU NATIONAL PARK, KABUPATEN ENDE-NUSA TENGGARA TIMUR

 

Di Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Pulau Flores terdapat salah satu Gunung bernama Kelimutu memiliki kawah pada puncaknya yang mendapat sebutan Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yang sering berubah-ubah. Masing-masing kawah diberi nama yang berbeda serta dipercaya memiliki arti tersendiri. Dua kawah letaknya berdampingan yang bernama Tiwu Ata Polo (TAP) dan Tiwu Koo Fai Nuwa Muri (TiN) sementara yang satu letaknya terpisah sekitar 500-600 meter yakni Tiwu Ata Mbupu (TAM). Ketiga danau ini memiliki kandungan dan aktivitas yang berbeda, namun factor utama yang mengakibatkan perubahan visualnya adalah oksigen. Saat kekurangan oksigen akan nampak berwarna hijau sementara jika kelebihan oksigen akan terlihat berwarna merah tua sampai hitam.

Setiap tahun ditempat ini dilaksanakan Festival Kelimutu “Pati Ka”, yang biasanya diakhiri dengan upacara adat Pati Ka Du’a Bapu Ata Mata (pemberian makan kepada leluhur) dipuncak Danau Kelimutu, yang biasanya diadakan pada bulan Agustus. Masyarakat setempat mempercayai bahwa Tiwu Koo Fai Nuwa Muri sebagai tempat berkumpulnya jiwa muda-mudi yang telah meninggal, Tiwu Ata Polo sebagai tempat berkumpulnya jiwa yang selama hidup melakukan kejahatan, dan Tiwu Ata Mbupu tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang meninggal. Dari asal katanya, "keli" yang berarti gunung dan kata "mutu" yang berarti mendidih. Luas danau ini sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Dinding batas danau sangat sempit, terjal, mudah longsor dengan sudut kemiringan lebih dari 500. Tempat ini merupakan salah satu spot untuk menikmati keindahan sunrise. Keindahannya bahkan terdapat dalam pecahan uang Rp. 5.000 yang terbit ditahun 1992.

Danau Kelimutu terletak di desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende, NTT. Jaraknya sekitar 60an kilometer dari Kota Ende atau sekitar 2 jam perjalanan. Terdapat banyak tipe penginapan tepat di kaki gunung tepatnya di daerah Moni yang dapat digunakan sebagai tempat beristirahat. Tiket masuknya berbeda antara hari biasa dan hari libur, Rp. 5.000-10.000/orang. Letaknya diketinggian dengan jalan menanjak dan menikung yang dikelilingi oleh pepohonan akan membawa anda mencapai tempat parkir. Selanjutnya kita harus berjalan kaki, sekitar 5-10 menit untuk mencapai titik pertama yakni Tiwu Ata Polo (TAP) dan Tiwu Koo Fai Nuwa Muri (TiN). Sementara untuk mencapai Tiwu Ata Mbupu (TAM) kita harus berjalan lagi dari sini sekitar 15-20 menit dengan menapaki ratusan anak tangga. Dalam perjalanan, kerap kita menjumpai kawanan monyet yang hidup bebas di sini.










LET'S VISIT AND KEEP CLEAN !!!!

Follow MY IG :

Nyonggalang

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search