Pernah mendengar lagu
Bukan lautan, hanya kolam susu.
Kail dan jala cukup menghidupimu.
Tiada badai, tiada topan kau temui, ikan dan
udang menghampiri dirimu.
Orang bilang tanah kita tanah surga,
Tongkat kayu dan batu jadi tanaman
Lagu yang dinyayikan oleh band Koes Plus ini terinspirasi saat mereka berkunjung ke
Atambua ditahun 1971. Kolam susu yang dalam bahasa aslinya disebut kolam susuk yang berarti
sarang nyamuk. Tempat ini sejatinya adalah kolam yang digunakan untuk tambak
ikan bandeng. Suasana disekitar kolam sangat menangkan jiwa dengan hadirnya
sejumlah pepohonan yang didominasi oleh pohon kedondong hutan. Sejauh mata
memandang hamparan perbukitan seolah memagari menambah keelokan kolam. Pesona
kolam bahkan dijadikan sebagai salah satu lokasi syuting Film Tanah Air Beta
dan Atambua 39o. Terdapat beberapa lopo sederhana bagi anda yang
beristirahat sejenak sambil menikmati ikan bakar yang dapat dipesan pada
perumahan warga di sekitar kolam. Kita juga dapat melihat tingkah burung laut
putih berkaki panjang yang beterbangan mengintari kolam. Sekitar 250 meter dari
kolam terdapat objek wisata Mangrove yang tak boleh dilewatkan.
Kolam ini terletak di desa Dualaus, Kecamatan
Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, NTT yang dapat ditempuh sekitar 30-40 menit dari
kota Atambua. Tempat ini sering dikunjungi oleh masyarakat yang ingin menikmati
ikan bakar pada hari Minggu dan saat hari libur. Tiket masuknya hanya Rp.
2.000/orang.
LET'S VISIT AND KEEP CLEAN !!!!
Follow MY IG :Nyonggalang
Posting Komentar