Terdapat
beberapa batu besar yang menjulang tinggi membentuk gunung dengan view alam
yang sangat indah. Lokasi ini merupakan hutan adat yang digunakan oleh suku Mollo
untuk Sembayang pada ketinggian 1.500 mdpl. Bukit batu ini mengandung batu marmer
yang konon kualitasnya nomor dua didunia, tak heran sempat dijadikan area
penambangan. Oleh sekelompok orang yang dipimpin oleh Ibu Aleta Baun melakukan
aksi protes penghentian ditahun 1996, setelah kurang lebih 10 tahun, kurang
lebih 5 perusahaan akhirnya dihentikan. Aksi protes yang dilakukan untuk
menjaga kelestarian alam, dan menjaga sumber air. Letaknya yang berada
diketinggian dan dikelilingi oleh pepohonan, menjadikan lokasi ini sangat
sejuk. Saat tiba kita disambut oleh dua batuan karst tegak lurus licin dengan
sudut kemiringan 90 derajat bekas potongan mesin para penambang dan sejumlah
potongan marmer berbentuk kubus yang tak sempat diangkut. Selain mengambil
gambar disini, jalanlah kebagian belakang melewati celah diantara dua bukit
batu untuk melihat view lain yang juga tak kalah indahnya.
Tempat
ini terletak di Fatukoto, Kecamatan Mollo Utara, Kabupaten Timor Tengah
Selatan, Nusa Tenggara Timur. Jaraknya sekitar 138 KM dari Kota Kupang dan 28
KM dari Kota So’e. Akses jalannya tergolong baik, namun sekitar 700 meter
jalannya cukup terjal dan berbatu. Terdapat beberapa lopo sederhana untuk
beristirahat dan juga toilet.
Follow MY IG :
Nyonggalang
Posting Komentar