Jumat, 22 April 2022

PANTAI WATUBELLA, KABUPATEN SUMBA BARAT-NTT

 

Keindahan Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur saat ini menjadi salah satu primadona yang menjadi tujuan para pejalan. Keindahannya tak hanya sebatas pesona alam, namun keragaman budayanya juga tak boleh anda lewatkan. Pulau ini terdiri atas beberapa Kabupaten, yakni Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Wilayah Sumba dapat diakses dengan menggunakan armada pelayaran maupun penerbangan. Kabupaten Sumba Timur dan Sumba Barat Daya lebih terkenal dibanding Sumba Tengah dan Sumba Barat. Wilayah Sumba Timur, dikenal dengan landscape perbukitan, air terjun dan beberapa pantai sementara Sumba Barat Daya Tekenal dengan Pesona Bahari dan Kampung Adatnya.

Beberapa kali mengunjungi Pulau Sumba, saya menggunakan pilihan jalur udara dari Kota Kupang, Bandara Eltari ( KOE ) menuju Bandara Udara Umbu Mehang Kunda, Waingapu          ( WGP ) dengan tarif sekitar Rp. 600ribuan. Kali ini saya akan mengujungi beberapa destinasi wisata di wilayah Sumba Barat yang belum pernah saya kunjungi. Perjalanan menggunakan transportasi darat, mobil yang disewa dari Sumba Timur Rp. 800.000. Tiba di Kota Waikabubak, kami mampir ke Kampung Adat Praiijing dan makan siang sebelum melanjutkan perjalanan. O ya, wilayah Sumba Barat terkenal dengan Event Festival Pasola yang biasanya diadakan pada akhir bulan februari hingga awal maret.

Setelah makan siang, perjalanan dilanjutkan menuju Kecamatan Lamboya ditemani cuaca mendung dan guyuran hujan.  Diperluhkan waktu sekitar 40-50 menit dengan akses jalan yang tergolong baik. Wilayah Lamboya terdapat beberapa Resort yang sangat populer, bahkan menjadi yang terbaik didunia yaitu Nihiwatu. Namun, kali ini saya akan mengujungi salah satu pantai yang belakangan Populer dan banyak dikunjugi yakni Watubela yang terletak di Desa Patiala Bawa. Kira-kira 750 meter sebelum bibir pantai Marosi, ambil jalan belokan ke kiri, lurus terus lalu belok kanan menuju Kampung Adat Watubolo yang menjadi titik start menuju pantai. Karena hujan, akhirnya kami menyewa payung karena harus berjalan kaki sekitar 5-8 menit melewati jalan menurun. Begitu tiba mata saya langsung terpukau dengan deretan pohon kelapa pada bagian atas bibir pantai dengan padang cukup luas. Kami dihampiri oleh dua pemuda local yang menawarkan Kelapa Muda Rp. 10.000 dan Sewa Kuda Rp. 100.000. Untuk menuju bibir pantai kita akan menunruni jalan setapak yang sudah diberi semen. Garis pantainya hanya sekitar 200 meter, berpasir putih lembut dengan air bening berwarna biru kehijauan memanjakan mata. Bagian kiri dan kanan pantai diapit oleh tebing tinggi yang didominasi oleh batu kapur berwarna putih bertekstur.

Menunggang kuda menjadi salah satu pilihan aktivitas yang dapat dicoba selain menikmati panorama pantai. Tebing bagian kanan pantai menjadi favorit saya untuk mengambil gambar karena warna dan teksturnya, bagian ini juga semakin menarik karena adanya gua dengan diameter balasan meter dan tinggi sekitar 3-4 meter yang dapat anda jelajahi. Meski tak sempat menjelajahi tebing bagian atas, namun menurut informasi menyaksikan panorama laut selatan dan menanti senja dari sini adalah salah satu pilihan terbaik. Saat ini belum ada tiket masuk wisata, pengunjung cukup membayar uang parkir kendaraan ( Mobil Rp. 50.000 ). Siapapun yang berkunjung, dijamin akan terhipnotis dengan keindahannya.














DOKUMENTASI, APRIL 2022

LET'S VISIT AND KEEP CLEAN !!!!

Follow MY IG : Nyonggalang

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search