Tempat
ini menjadi tempat presiden pertama Indonesia, Soekarno menjalani hukuman
pengasingan sebagai tahanan politik pada 14 januari1934 yang saat itu berumur
32 tahun. Soekarno bertolak dari Surabaya menuju Ende menggunakan kapal barang KM Van Riebeeck dengan lama pelayaran 8 hari.
Beliau diasingkan selama 4 tahun di Ende, Nusa Tenggara Timur bersama istrinya
Inggit Garnasih, mertuanya Ibu Amsi, dan dua anak angkatnya Ratna Juami dan
Kartika. Beliau meninggalkan Kota Ende tepat 4 tahun, 9 bulan, 4 hari ( 18
Oktober 1938 ). Pada tahun 1951 setelah merdeka, Soekarno mengujungi Kota Ende
untuk pertama kalinya sebagai Presiden. Dalam kunjungan ini, beliau bertemu
dengan pemiliki rumah Haji Abdullah
Ambuwaru dan meminta agar rumah tersebut dijadikan museum. Pada saat
kunjungan ke dua tahun 1954 rumah ini diresmikan sebagai “ Rumah Museum “,
tepatnya pada tanggal 16 Mei 1954. Rumah yang terletak Jalan Perwira, Kelurahan
Kota Raja, Kecamatan Ende Utara ini termasuk Bangunan Cagar Budaya Nasional.
Bangunan
ini bergaya tradisional dengan desain sederhana, berlantai semen, berdinding
tembok bercat putih, jendela dan pintu kayu bercat kuning, kusen bercat hijau,
beratapkan seng dengan langit-langit dari anyaman bambu. Bangunan utama terdiri
atas ruang tamu, ruang tengah, dan dua kamar tidur. dan Ruang Samedi/Sholat. Pada
dinding terdapat foto, dan lukisan Soekarno. Ruang Tengah ukurannya lebih luas
dibanding ruang Tamu, pada ruang tengah terdapat foto dan lukisan Soekarno pada
dinding semantara bagian bawahnya dijadikan area penataan berbagai jenis
perabot, seperti setrika, keramik, alat music, salinan naskah yang digunakan
oleh Soekarno dan keluarganya. Diruang tamu terdapat meja marmer dan dua kursi
dari Alm. Haji M.H. Rotta. Tepat disebelahnya terdapat kamar tidur Bung Karno
yang didalamnya terdapat satu tempat tidur dan satu lemari pakain. Di belakang
ruang tengah terdapat kamar tidur dengan dua tempat tidur dan lemari yang ditempati
oleh Mertua, Ibu Amsi dan anak angkat
Bung Karno. Ada juga satu ruangan, dibelakang kamar Bung Karno yang pintunya
tertutup bertuliskan ruang Semadi/ Sholat. Bagunan kedua dibelakang terdapat 3
ruangan yang dijadikan sebagai dapur. Pada bagian ini juga terdapat sumur,
sementara pada bagian lainnya juga dijadika area pameran. Pada halaman depan
bangunan terdapat patung Soekarno dan Tugu Cagar Budaya.
Untuk
ke Ende tedapat beberapa pilihan akses udara yakni dari Kota Kupang, Labuan
Bajo, Tambolaka Sumba Barat Daya, dan dari Denpasar, Bali. Saat tiba kita dapat
menyewa kendaraan roda empat dengan tarif Rp. 600.000-650.000 dalam kota atau
Rp. 750.000-800.000 luar kota. Tersedia sejumlah penginapan diantaranya LCR,
Grand Wisata dan Flores Mandiri. Untuk urusan perut tak perluh khawatir karena
terdapat rumah makan seperti Parikoro, Bangkalan, Roda Baru, dan Sambal Cobek.
DOKUMENTASI, JUNI 2022
LET'S VISIT AND KEEP CLEAN !!!!
Follow MY IG : Nyonggalang
Posting Komentar