Minggu, 24 Juli 2016

GARAM OEBELO, KABUPATEN KUPANG-NTT

Ada salah satu  daerah yang letaknya persis di pinggir jalan umum yang menjajakan garam tradisional. Para petani garam tradisional ini memasarkan hasil olahannya dalam bentuk sokal dari anyaman daun lontar. Lapak penjualan garam berada tepat di sisi kiri dan kanan jalan Trans Timor, Oebelo, Kabupaten Kupang.  Hal ini mempermudah transaksi jual beli, yang ditujukan pada para pengguna jalan dari dan ke Kota Kupang. Usaha ini sudah digeluti turun- temurun. Garam tradisonal ini dijual dengan harga Rp 10.000/sokal. Garam ini awalnya peroleh dari para petambak garam asal Bugis yang menambak garam di tepian pantai sekitar Oebelo, dengan harga Rp50.000/karung ukuran 50 kg. Garam kasar ini kemudian diolah menjadi halus dengan cara di masak.

Selain garam yang dijual di sokal untuk di konsumsi oleh manusia, ada juga garam sumbu. Garam ini diperoleh dari kayu yang digantung di bawah drum atau seng licin saat pemasakan garam, jika ada tetesan garam lama kelamaan akan semakin banyak membentuk sumbu. Garam ini biasanya di gantung pada kandang hewan seperi kambing. Tujuannya agar meningkatkan napsu makan dan sebagai tanda agar saat hewan dilepas bisa kembali ke kandangnya. 



 







Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search