Air
terjun ini memiliki tinggi sekitar 8-10 meter ini tak seperti air terjun pada
umumnya yang airnya jatuh pada satu titik dari ketinggian, melainkan mengalir
melewati tebing dan terbagi menjadi puluhan alur melewati bebatuan yang ditumbuhi lumut. Oleh sebagian
orang menjuluki air terjun ini bak air terjun di negeri dongeng, saat musim
penghujan debit airnya lebih banyak. Sumber airnya berada persis pada pertemuan
dua sumber air yakni Siata dan Mauhalek. Sejak tahun lalu tempat ini telah
ditata, dimana pada bagian atas tersedia beberapa spot foto berlatar
pemandangan alam yang hijau. Terdapat lopo sebuah lopo sederhana dibagian atas,
dan dua selama perjalan menuruni anak tangga menuju air terjun serta toilet.
Tepat dibagian bawah aliran air ditata sehingga terbentuk kolam kecil yang tak
telalu dalam, sementara dibawahnya lagi ada kolam alami yang sedikit lebih
dalam.
Letaknya di Dusun Fatumuti, Desa Railun, Kecamatan Lasiolat, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Berada pada jalan raya sabuk merah perbatasan dengan jalur jalan yang tergolong baik. Dari jalan umum akan terlihat gapura di sisi kanan, selanjutnya melewati jalan setapak yang hanya dapat dilewati oleh satu kendaraan roda empat, sekitar 100-150 meter. Parkir kendaraan saat tiba di bagian rata, lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati anak tangga. Tiket masuknya berfariasi, kendaraan roda dua Rp. 5.000, roda empat Rp. 15.000 dan roda enam Rp. 20.000.
Posting Komentar