Berpasir
putih kecoklatan dengan tekstur yang sangat halus, air laut yang cukup tenang
dengan sebagian pinggir pantai ditumbuhi oleh jejeran pepohanan lontar serta
kehadiran sejumlah pepohonan mangrove menjadi ciri khasnya. Daya tarik
mangrovenya sekilas mirip dengan Pantai Walakiri di Sumba Timur yang sangat popular.
Ukuran mangrove di Oenggae tidak sebesar dan setinggi walakiri, hanya sekitar 150-170 cm.
Tak seperti kebanyakan mangrove di Walakiri yang tumbuh berjauhan satu sama
lain, di Oenggae cenderung mengumpul. Mengambil gambar dengan latar ini, hanya
dapat dilakukan saat air laut surut karena letaknya yang agak kedalam laut. Kehadiran
beberapa pohon yang sudah mengering dengan ranting tanpa daun menambah pesona
keindahannya. Jarak air laut saat surut cukup jauh, hampir satu kilometer
menyisahakan gundukan pasir halus yang sangat luas dengan beberapa kubangan air
yang terbentuk bak pulau pasir. Lokasi ini menjadi salah satu pilihan terbaik
untuk menikmati keindahan matahari terbenam.
Pantai
ini terletak di Kecamatan Pantai Baru, sekitar 24 km dari Kota Ba’a atau
sekitar 35 menit menggunakan kendaraan pribadi. Dari Kota, menuju arah
pelabuhan lalu belok kiri sebelum Gereja Ebenhaezer Daeosin tepat disamping
cabang SD Inpres Tungganamo, lalu lurus terus hingga masjid Ar-Rahman Oenggae.
Tak jauh dari masjid terdapat sebuah lapangan, balok kiri menuju arah kumpulan
pohon lontar. Parkir kendaraan anda, dan dilanjutkan dengan berjalan kaki
sekitar 300 meter kearah kanan.
LET'S VISIT AND KEEP CLEAN !!!!
.
Follow MY IG : Nyonggalang
Rote memang indah,destinasi pariwasatanya bnyak, cuman belum di perhatikan secara baik oleh PEMDA misalnya jln menuju tempat wisata. Rote memang Surga yg tersembunyi di ufuk terselatan NUSANTARA
BalasHapus