Tempat
satu ini boleh dikatakan menjadi ikon dari Ibukota Propinsi Nusa Tenggara
Timur, tak heran saat mencari wisata, dareah ini akan muncul dalam pencarian. Pantai
Lasiana pertama kali dibuka untuk umum sekitar tahun 1970an. Ciri khas dari
dari objek ini adalah banyaknya pepohonan tumbuh disekitar pantai yang
didominasi oleh pohon lontar, atau dalam bahasa local disebut pohon Tu’ak.
Pohon ini juga disadap oleh warga sekitar untuk diolah menjadi gula lontar, tak
heran saat pagi dan sore hari kita akan menemukan warga memanjat pohon ini untuk menyadap nira. Pantai
ini telah mengalami beberapa kali renovasi dengan hadirnya beberapa perubahan
seperti tersedianya lapak penjual yang lebih tertata, lopo untuk berteduh,
panggung hiburan rakyat, track untuk berolahraga, dan bendung pembatas dari
beton yang membentuk semacam kolam yang biasanya digunakan untuk berenang dan
juga menjadi area bermain sepakbola oleh anak sekitar saat air surut. Pantai
ini juga menjadi salah satu spot terbaik bagi para pemburu senja. Lapak penjual
biasanya hanya berjualan saat hari sabtu, minggu atau saat hari libur. Ada juga
penginapan dan café OCD yang ramai dikunjugi saat sore hari. Aktivitas berkemah
juga bisa dilakukan di wilayah pantai ini, tentunya dengan meminta ijin
terlebih dahulu.
Lokasi
pantai ini berada di Kelurahan Lasiana, Kota Kupang dengan jarak balasan kilometer menuju arah timur. Dapat
ditempuh dengan kendaraan roda dua dan empat baik kendaraan pribadi atau
kendaraan umum “bemo” jurusan Tarus, Noelbaki, Oeaso. Harga tiket masuk Rp.
2.000/orang dan parkir kendaraan motor Rp. 1.000 dan mobil Rp. 3.000.
PATUHI PROKES COVID-19
LET'S VISIT AND KEEP CLEAN !!!!
Follow MY IG : Nyonggalang
Posting Komentar