Sabtu, 13 November 2021

BUKIT TENAU MAULIRU/BUKIT SERIBU, KABUPATEN SUMBA TIMUR-NTT

 

Melawan panasnya sengatan matahari menuju Bukit Persaudaraan dengan menggunakan kendaraan roda dua, bermodalkan panduan google maps yang ternyata kurang akurat. Akhirnya, mengubah rute perjalanan menuju Bukit Tenau Mauliru yang juga dikenal dengan nama bukit seribu. Tak ada petunjuk menuju lokasi ini sehingga pengunjung yang baru harus sering bertanya agar tidak tersesat. Jika dari arah Kota Waingapu ambil jalan menunju bandara, setelah melewati jembatan ada tugu, ambil jalan arah kanan. Saat bertemu dengan jalan dua arah ambil arah kanan, lurus terus hingga tiba dipertigaan, belok kiri, lurus terus hingga mencapai jalan menanjak, lalu belok kanan melewati jalan tanah tak beraspal menuju arah atas. Setelah melewati perjalanan sekitar 45 menit, pandangan mata akan tertuju pada panorama perbukitan yang menawan. Sejauh mata memandang hamparan perbukitan sangatlah banyak dan tak terhitung, mungkin itu sebabnya disebut bukit seribu. Bukit ini adalah salah satu tempat terbaik bagi anda yang igin berburu matahari terbit. Berhubung saya berkunjung di bulan November perbukitan didominasi warna coklat, tak seperti kunjungan saya dibulan maret yang hijau. Keesokan harinya memutuskan kembali di pagi hari untuk berburu sunrise pada pukul 06.37 WITA. Sayangnya, kurang begitu bagus karena sang mentari terhalang awan gelap saat terbit. Di tempat ini bertemu dengan salah seorang pengunjung dari luar NTT bernama Simson. Setelah berbicara sebentar, ternyata kami memiliki renacana yang sama untuk explore dihari itu.

Kabupaten Sumba Timur dapat dijangaku dari Kota Kupang menggunakan Kapal Laut tujuan Waingapu dari Pelabuhan Bolok atau menggunakan pesawat Wings atau Citilink dari Bandara El Tari (KOE) tujuan bandara Umbu Mehang Kunda (WGP) dengan kisaran harga 400-500an ribu rupiah. Untuk akomodasi selama di Waingapu kita bisa menyewa kendaraan baik roda dua Rp. 100.000/hari (Pagi-20.00 WITA) atau sewa mobil Rp, 600-800K/hari. Ada beberapa pertamina, namun cukup panjang antreannya sehingga lebih sering membeli dipinggir jalan. Harga bahan bakar dipinggir  jalan dijual menggunakan botol akua besar dengan harga Rp. 10K, 15K dan 20K/botol. Terdapat beberapa pilihan penginapan dalam kota seperti Padadita Beach Hotel, Kambaniru, dan Tanto. Untuk tempat makan juga cukup banyak seperti restoran Mr,Café, PC Corner, Seafood Pelabuhan Rakyat, dan daerah taman kota. Ada juga berbagai fasilitas ATM seperti BPD Bank NTT, BRI dan BNI.










Dokumentasi, November 2021

PATUHI PROKES COVID-19

LET'S VISIT AND KEEP CLEAN !!!!

Follow MY IG : Nyonggalang












 

Posting Komentar

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search