Melawan
panasnya sengatan matahari menuju Bukit Persaudaraan dengan menggunakan
kendaraan roda dua, bermodalkan panduan google maps yang ternyata kurang
akurat. Akhirnya, mengubah rute perjalanan menuju Bukit Tenau Mauliru yang juga
dikenal dengan nama bukit seribu. Tak ada petunjuk menuju lokasi ini sehingga
pengunjung yang baru harus sering bertanya agar tidak tersesat. Jika dari arah
Kota Waingapu ambil jalan menunju bandara, setelah melewati jembatan ada tugu,
ambil jalan arah kanan. Saat bertemu dengan jalan dua arah ambil arah kanan,
lurus terus hingga tiba dipertigaan, belok kiri, lurus terus hingga mencapai
jalan menanjak, lalu belok kanan melewati jalan tanah tak beraspal menuju arah
atas. Setelah melewati perjalanan sekitar 45 menit, pandangan mata akan tertuju
pada panorama perbukitan yang menawan. Sejauh mata memandang hamparan
perbukitan sangatlah banyak dan tak terhitung, mungkin itu sebabnya disebut
bukit seribu. Bukit ini adalah salah satu tempat terbaik bagi anda yang igin
berburu matahari terbit. Berhubung saya berkunjung di bulan November perbukitan
didominasi warna coklat, tak seperti kunjungan saya dibulan maret yang hijau.
Keesokan harinya memutuskan kembali di pagi hari untuk berburu sunrise pada
pukul 06.37 WITA. Sayangnya, kurang begitu bagus karena sang mentari terhalang
awan gelap saat terbit. Di tempat ini bertemu dengan salah seorang pengunjung
dari luar NTT bernama Simson. Setelah berbicara sebentar, ternyata kami memiliki
renacana yang sama untuk explore dihari itu.
Kabupaten
Sumba Timur dapat dijangaku dari Kota Kupang menggunakan Kapal Laut tujuan
Waingapu dari Pelabuhan Bolok atau menggunakan pesawat Wings atau Citilink dari
Bandara El Tari (KOE) tujuan bandara Umbu Mehang Kunda (WGP) dengan kisaran
harga 400-500an ribu rupiah. Untuk akomodasi selama di Waingapu kita bisa menyewa
kendaraan baik roda dua Rp. 100.000/hari (Pagi-20.00 WITA) atau sewa mobil Rp,
600-800K/hari. Ada beberapa pertamina, namun cukup panjang antreannya sehingga
lebih sering membeli dipinggir jalan. Harga bahan bakar dipinggir jalan dijual menggunakan botol akua besar
dengan harga Rp. 10K, 15K dan 20K/botol. Terdapat beberapa pilihan penginapan
dalam kota seperti Padadita Beach Hotel, Kambaniru, dan Tanto. Untuk tempat
makan juga cukup banyak seperti restoran Mr,Café, PC Corner, Seafood Pelabuhan
Rakyat, dan daerah taman kota. Ada juga berbagai fasilitas ATM seperti BPD Bank
NTT, BRI dan BNI.
Dokumentasi, November 2021
PATUHI PROKES COVID-19
LET'S VISIT AND KEEP CLEAN !!!!
Follow MY IG : Nyonggalang
Posting Komentar