Pada
tahun 1990an wilayah sekitar pantai ini sangat terkenal dan Berjaya lewat objek
wisatanya. Namun, semenjak terhentinya penerbangan langsun Kupang-Darwin,
Australia dan krisis wilayah ini mulai terabaikan. Namun, saat ini geliat untuk
berbenah kembali mulai digalakan, salah satunya melalui proyek pengembangan
“Ekowisata Uiasa” yang bekerjasama dengan Global Enviromental Facilities-Small
Grant Program. Wilayah Uiasa sendiri memiliki destinasi bahari yang tak kalah
menawan, dengan garis pantai yang cukup panjang serta air yang sangat jernih
kebiruan. Pantai berpasir putih kecoklatan dengan sebagian besar bibir pantai
terdapat pepohonan menjadi daya tarik tersendiri. Daerah ini juga menjadi spot
bagi yang ingin berburu matahari terbit diufuk timur. Saat ini, tersedia
penginapan Uiasa Beach Camp dengan tarif
Rp. 100.000/malam. Untuk mencapai pantai ini diperluhkan waktu sekitar 10-12
menit dari pelabuhan dengan akses jalan baik, dari Kolam Uiasa lurus terus
sekitar 750 meter.
Pulau
Semau yang terletak di bagian barat Pulau Timor ini awalnya jarang dikunjungi
akibat adanya pandangan negative dengan julukan pulau mistik atau panas. Namun,
stereotype tersebut tak lagi berlaku dengan semakin banyaknya kunjungan
wisatawan yang terpesona dengan keindahan destinasi pantai, sayangnya wisata di
bagian Utara belum banyak dikunjugi. Padahal destinasinya tak kalah menarik
seperti wisata pantai, gua dan kolam. Pulau ini dihuni oleh penduduk asli dari
Suku Helong yang konon berasal dari Pulau Seram, Maluku. Dahulu pulau ini
memasok arang pohon kusambi yang digunakan untuk bara api atau tungku
tradisional. Pulau ini juga menjadi tempat berlindung kapal dan perahu didaerah
teluk Kupang dan selat Semau dari terpaan angina muson barat.
Dari
Kupang kita harus menyebrang menggunakan kapal atau perahu. Pilihan pertama
dengan menggunakan perahu dari Pelabuhan Tenau, tepatnya disebelah kanan,
dimana terdapat sejumlah perahu yang ditambatkan disini. Saat masuk ke wilayah
pelabuhan dengan menggunakan kendaraan roda dua dikenakan biaya masuk di Pos
masuk Rp. 3.000. Perahu umumnya berlayar dari jam 06.30 – 18.00 WITA, tetapi
jika disewa perahu ready 1 X 24 Jam. Tarif penumpang berfariasi dari Rp.
15-20K, sementara jika membawa kendaraan Roda dua dikenakan biaya Rp. 50.000
sudah termasuk sang pengendara. Waktu
berlayar sekitar 15-30 menit tergantung cuaca, perahu biasanya berlabuh di
pelabuhan Feri Hansisi atau Pelabuhan Rakyat Onanbatu. Jika membawa kendaraan
roda dua bisa menggunakan Kapal Feri dari Pelabuhan Bolok, setiap hari Selasa,
Kamis, Sabtu, dan Minggu, khusus minggu ada pelayaran pagi dan sore hari.
Keuntungan menggunakan kapal adalah biaya yang relative lebih murah, sebagai
contoh jika membawa kendaraan roda dua plus satu penumpang hanya dikenakan
biaya Rp. 23.000. Harga tiket jika dari pelabuhan Hansisi Semau menuju
Pelabuhan Bolok, jauh lebih murah dibanding dari Pelabuhan Bolok menuju
Pelabuhan Hansisi.
PATUHI PROKES COVID-19
LET'S VISIT AND KEEP CLEAN !!!!
Follow MY IG : Nyonggalang
Posting Komentar