Semakin dijelajahi Pulau Sabu ternyata menyimpan sejuta pesona.
Pulau Sabu sendiri terlatak diantara Pulau Rote dan Pulau Sumba di Propinsi
Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Meski tak sepopuler Pulau Flores atau Sumba,
namun keindahannya wajib dijelajahi. Cukup banyak pilihan destinasi baik budaya
atau juga keindahan alam yang masih sangat alami, dan minim sentuhan. Ada wisata
Gua yang cukup populer Gua Mebala, Bukit Pelangi “Kellaba Madja”, dan juga
destinasi bahari yang cukup beragam salah satunya Pantai Wadu Mea. Namanya
diambil dari bahasa Sabu Wadu artinya Batu dan Mea yang berarti Merah, jadi
Wadu Mea artinya Batu Merah. Hal ini sesuai dengan keberadaan bebatuan
disekitar pantai yang berwarna merah kecoklatan, yang pada beberapa bagian
sekilas bentuknya mirip jamur. Bebatuan berwarna ini hanya dapat didekati saat
air laut surut, namun anda harus berhati-hati karena bebatuannya cukup licin.
Ada juga suguhhan lain yang dapat anda nikmati disini yakni adanya hempasan air
laut yang yang membumbung tinggi melewati bebatuan karang.
Termasuk dalam wilayah Desa Dainao, Kecamatan Sabu Liae, Kabupaten
Sabu Raijua, yang dapat diakses dikunjungi melewati jalan poros tengah Sabu
Tengah atau lewat daerah Mesara. Pantai ini sepertinya belum dikelola sehingga
belum ada fasilitas penunjang. Kali ini pilihan jalur poros tengah menjadi
pilihan, dengan jarak sekitar 20an KM atau memerluhkan waktu sekitar 1 jam
perjalanan dari kota. Bagi yang pertma kali berkunjung ke Sabu, sudah tersedia
beberapa pilihan penginapan dan homestay. Sebaiknya bawalah uang tunai yang
cukup karena harus melakukan transaksi tunai dan ATM yang tersedia kadang tak
dapat digunakan. Harga bahan bakarnya juga cukup mahal Rp. 20.000-25.000/botol.
Untuk akses menuju Pulau Sabu sendiri dapat menggunakan akses laut
atau udara. Akses Udara dengan menggunakan pesawat Dimonim Air dari Kota
Kupang, Rote Ndao, atau Waingapu, Sumba Timur. Harga tiket dari Kota Kupang
cukup mahal sekitar satu jutaan, namun jika dari daerah lain hanya sekitar
300an ribu karena disubsidi oleh Pemda. Pilihan lainnya dengan menggunakan
Kapal Cantika dari Pelabuhan Tenau Kupang, dengan tarif Rp. 250K yang biasanya
berangkat jam 22.00 WITA. Lamanya perjalanan sekitar 10 jam, tersedia juga
fasilitas kamar VIP dengan harga sewa kamar Rp. 500K. Berhubung saya
bepergian di masa pandemic sehingga harus menunjukan Rapid Antigen pada tempat
yang diakui oleh Dinas Kesehatan Kota Kupang, disarankan untuk Rapid di Klinik
Kimia Farma Herwila dengan harga Rp. 85.000. Sementara untuk kembali saya
menggunakan Kapal yang sama dengan tarif Rp. 252K dari Pelabuahan Seba yang
berangkat pukul 20.00 WITA dan Tiba di Pelabuhan Tenau Kupang 07.00 WITA.
Jadwal kapal baik dari Kupang atau Sabu hanya ada setiap hari Senin, Rabu,
Jumat. Biaya Rapid di Sabu Rp. 150.000.
PATUHI PROKES COVID-19
LET'S VISIT AND KEEP CLEAN !!!!
Follow MY IG : Nyonggalang
Posting Komentar