Pertama kali mengujungi objek ini saya langsung dibuat takjub
dengan pesonanya. Pantai cantik berpasir putih dengan gugusan bebatuan karang
ini bernama Pantai Cemara. Saat tiba di bibir pantai kita akan langsung melihat
kumpulan pohon cemara yang seolah menyambut kedatangan anda, mungkin kehadiran
pepohonan ini yang menjadi alasan dibalik penamaannya. Pada sisi kanan
terbentang hamparan pasir putih cukup luas, sejauh mata memandang anda akan
melihat botol yang mengapung didalam laut yang digunakan untuk budidaya rumput
laut. Ada juga banyak Kerang Kima beragam ukuran yang digunakan untuk membuat
garam secara tradisional dengan cara menaruh air laut dalam kerang dan biarkan
hingga terbentuk kristal garam dengan bantuan panas matahari. Terdapat beberapa
rumah sederhana dari bahan kayu beratapkan daun yang digunakan untuk berteduh
para nelayan setempat, tentunya ada juga lapak kayu yang digunakan untuk
menjemur rumput laut saat panen. Semakin kekanan ada sejumlah pohon kering
dengan ranting menjulur yang dapat dijadikan latar foto. Jika beruntung saat
air laut surut, menjelajahi bebatuan karang pada sisi kanan tak boleh
dilewatkan. Ada begitu banyak spot foto menarik yang akan anda temui disana.
Pantai Cemara sendiri terletak di Desa Jiwuwu, Kecamatan Sabu
Tengah yang dapat diakses dengan menggunakan kendaraan roda dua atau empat
dengan jarak sekitar 18 KM dari Pelabuhan
Seba atau sekitar 30 menit dengan akses jalan yang tergolong baik.
Pantai ini sepertinya belum dikelola sehingga masih sangat alami dan tidak
tersedia fasilitas pendukung wisata.
Bagi yang pertama kali berkunjung ke Sabu, sudah tersedia beberapa
pilihan penginapan dan homestay. Sebaiknya bawalah uang tunai yang cukup karena
harus melakukan transaksi tunai dan ATM yang tersedia kadang tak dapat
digunakan. Harga bahan bakarnya juga cukup mahal Rp. 20.000-25.000/botol. Untuk
akses menuju Pulau Sabu sendiri dapat menggunakan akses laut atau udara. Akses
Udara dengan menggunakan pesawat Dimonim Air dari Kota Kupang, Rote Ndao, atau
Waingapu, Sumba Timur. Harga tiket dari Kota Kupang cukup mahal sekitar satu
jutaan, namun jika dari daerah lain hanya sekitar 300an ribu karena disubsidi
oleh Pemda. Pilihan lainnya dengan menggunakan Kapal Cantika dari Pelabuhan
Tenau Kupang, dengan tarif Rp. 250K yang biasanya berangkat jam 22.00 WITA.
Lamanya perjalanan sekitar 10 jam, tersedia juga fasilitas kamar VIP dengan
harga sewa kamar Rp. 500K. Berhubung saya bepergian di masa pandemic
sehingga harus menunjukan Rapid Antigen pada tempat yang diakui oleh Dinas
Kesehatan Kota Kupang, disarankan untuk Rapid di Klinik Kimia Farma Herwila
dengan harga Rp. 85.000. Sementara untuk kembali saya menggunakan Kapal yang
sama dengan tarif Rp. 252K dari Pelabuahan Seba yang berangkat pukul 20.00 WITA
dan Tiba di Pelabuhan Tenau Kupang 07.00 WITA. Jadwal kapal baik dari Kupang
atau Sabu hanya ada setiap hari Senin, Rabu, Jumat. Biaya Rapid di Sabu Rp.
150.000.
PATUHI PROKES COVID-19
LET'S VISIT AND KEEP CLEAN !!!!
Follow MY IG : Nyonggalang
Posting Komentar