Terdapat
pemadangan yang sedikit berbeda saat hendak memasuki wilayah pantai Oesina, di
mana berdiri sebuah Gedung berbentuk rumah panggung dengan panjang 15 meter,
lebar 8 meter dan tinggi 8 meter. Bangunan ini di dirikan oleh Yapeka, Lembaga
Sosial Masyarakat yang bergerak dibidang pemberdayaan masyarakat dan pendidikan
konservasi alam. Pada bagian depan terdapat papan yang bertuliskan Pusat
Informasi Ekowisata Taman Nasional
Perairan Laut Sawu. Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu sendiri merupakan
Kawasan Konservasi perairan yang terletak dikawasan bentang laut Paparan Sunda
Kecil yang meliputi 10 Kabupaten di NTT dengan luas 3.355.352,82 ha.
Pembangunan Pusat Informasi Ekowisata (PIE) diharapkan dapat meningkatkan daya
Tarik wisata dan pengetahuan pengunjung mengenai kegiatan ekowisata, serta
aspek lingkungan terkait Kawasan TNP Laut Sawu.
Gedung
ini terbagi menjadi beberapa bagian yakni Ruang Pameran, Kantor, Gudang dan
Toilet. Ruang pameran sebagai Pusat Informasi Ekowisata memiliki ukuran lebih
besar dengan luas 3 x 12 meter. Ruang Pameran digunakan untuk memajang
informasi terkait TNP Laut Sawu dalam bentuk infografis, foto, specimen dan
benda-benda tradisional. Terdapat sejumlah foto yang menggambarkan hewan yang
ada di TNP Laut Sawu Seperti Lumba-Lumba, Paus dan penyu. Informasi tentang
mangrove, aktivitas disekitar wilayah pesisir, kagiatan masyarakat local dalam
wilayah TNP Laut Sawu.
Salah
satu yang paling menarik adalah adanya kerangka Paus Pilot sirip pendek salah
satu jenis mamalia laut dalam kelompok Ordo Catacea yang terdapat di TNP Laut
Sawu. Rekonstruksi Kerangka Paus Pilot
Sirip Pendek yang terdampar di Pulau Sabu tahun 2019 untuk keperluan
materi pameran atau informasi mengenai satwa. Rekonstruksi sendiri melewati
beberapa tahapan yakni Koordinasi,
Ekskavasi, Pembersihan, Pengeringan, Pengukuran & Pemotretan Kerangka, Besi
Penyokong Kerangka Paus, Rekonstruksi.
PATUHI PROKES COVID-19
LET'S VISIT AND KEEP CLEAN !!!!
Follow MY IG : Nyonggalang
Posting Komentar