Berdasarkan literasi yang saya baca roti ini sebenarnya
termasuk makanan khas Negara Timor Leste. Namun, mungkin karena pernah menjadi
bagian dari Kabupaten Belu yang kebetulan berbatasan langsung maka beberapa
warga Atambua mengatakan Paung sebagai salah satu makanan khas mereka. Pertama
kali tau Roti ini karena dikenalkan oleh seoarang ibu yang juga langsung
mengajak kami untuk pergi melihat langsung proses pembuatannya dekat bandara. Bentuknya
mirip bakpau dengan bagian luar lebih berwarna dengan tekstur bagian luar agak
keras, namun bagian dalamnya lembut. Sangat nikmat dimakan saat panas, meskipun
rasanya tawar. Bisa diberi selai, mentega atau gula pasir, atau daging cincang
sebagai teman minum kopi atau teh. Saat dingin akan menjadi sangat keras, jadi
sebaiknya dipanaskan atau dikukus terlebih dahulu.
Proses pembuatannya diawali dengan menyiapkan bahan-bahan seperti, garam, gula, ragi, mentega dan tepung terigu. Menurut informasi yang didapat biasanya menggunakan tepung terigu merek Gerbang. Semua bahan di aduk rata lalu masukan air dan diuleni hingga adonan kalis atau tidak menempel ditangan dan dibiarkan sekitar 30 menit agar raginya bekerja. Adonan kemudian dibentuk bulat-bulat lalu disimpan didalam loyang yang sebelumnya sudah ditaburi sedikit tepung agar adonan tidak lengket. Setelahi didiamkan lagi sekitar 20 menit lalu dipanggang sekitar 15 menit. Roti tidak dipanggang dengan menggunakan oven listrik tapi menggunakan oven yang dibuat sendiri dengan menggunakan batu bata yang cor membentuk kubah yang bagian depannya terdapat semacam pintu untuk memasukan roti yang hendak dipanggang. Sebelum dimasukan, oven alami ini sudah dipersiapkan terlebih dahulu pembakarannya dari kayu api, bara api dan panas pada dinding inilah yang akan membuat roti ini matang.
PATUHI PROKES COVID-19
LET'S VISIT AND KEEP CLEAN !!!!
Follow MY IG : Nyonggalang
Posting Komentar